Share
“…Politik selalu bergerak dinamis,termasuk mekanisme penjaringan bakal calon yang berlangsung di PDI-P…” (Richard Louhenapessy)
LASKAR AMBON – Bakal calon Walikota Ambon, Richard Louhenapessy menunjukan rasa hormat dan penghargaan kepada warga PDI-P di Kota Ambon.
Politisi kawakan ini menuntaskan seluruh kekecewaan, amarah menyusul deadline penutupan pendaftaran di kandang banteng moncong putih, dia tak kunjung mengembalikan berkas.
Dari dalam kandang banteng terdengar suara tandukan, sang incumbent tidak menghargai PDI-P. Sebagai Golkar tulen, Richard dinilai tak bernyali. Namun dibalik pengembalian berkasnya,  Senin (21/3), publik terkesima dan spekulasi mulai bermunculan.
Pengembalian berkas memperlihatkan PDI-P dan Richard pribadi memainkan sepak bola politik yang indah. Bahkan muncul pertanyaan apatah ini peringatan bagi Poly-Sam (PAS), pula isyarat bagi bandit-bandit politik di daerah untuk tertib dan tidak mengumbar janji? Entahlah!
Selain PAS, ternyata masih ada Brury Nanulaita yang memilih menjadi orang pertama. Siapa pendampingnya masih tanda tanya. Hanya saja, perpanjangan pembukaan pendaftaran bakal calon di PDI-P terlihat semakin menarik.
Dinamika ini bagai rindu menarik ingin. Pasca Richard mengembalikan berkas di PDI-P, muncul wacana baru. Sam Latuconsina yang sudah jalan bareng dengan Poly Kastanya, sepertinya dalam rencana baru lagi.
Poly Kastanya atau Brury Nanulaita, Wakil Walikota adalah Sam Latuconsina. PDI-P sengaja dipresure? Itu soal lain lagi.
Yang pasti, Richard Louhenapessy secara pribadi mengungkapkan, menaruh rasa hormat dan penghargaan yang tinggi. Utamanya, warga partai yang menginginkan dia harus mendaftar di PDI-P.  
“Saya sangat menghargai seluruh keinginan dan suara hati warga PDI-P yang tetap mendorong saya mendaftar di PDI-P. Ini kebanggaan luar biasa karena kesempatan itu masih datang. Ya, begitulah politik selalu bergerak dinamis, termasuk mekanisme penjaringan bakal calon yang berlangsung di PDI-P,” tegasnya.
Dia tidak ingin sesumbar mengenai kemungkinan Golkar dan PDI-P berkoalisi. Baginya, seluruh partai politik punya statuta punya mekanisme penjaringan sehingga fokusnya saat ini adalah mengingatkan warga Kota Ambon untuk menikmati suasana kota, pembangunan kota yang berlangsung dalam lima tahun kepemimpinannya.
“Tentu belum seluruhnya tuntas tetapi rakyat perlu diingatkan terhadap berbagai hal yang sudah dilakukan. Biarlah rakyat tahu dan menilai dengan hati nuraninya tentang kota yang bergerak maju ini, agar ke depan lebih baik lagi,” ungkap Richard. 
Mantan Ketua DPRD Maluku ini mengatakan, proses penjaringan yang berlangsung di masing-masing partai politik masih berjalan, sehingga tidak perlu terburu-buru.
“Seluruh proses, dinamika yang terjadi di partai politik sangat baik. Ada proses penjaringan, proses penyaringan, dan seterusnya sampai pada saatnya partai menentukan sikap mengusung siapa. Jadi kita tunggu saja,” tutup Richard. (ML)