Share

LASKAR  – Covid-19 berdampak ke segala sektor, salah satunya sektor ekonomi. Hal ini dirasakan secara signifikan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengalami krisis ekonomi. Pasalnya, menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 juga sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha UMKM. Krisis ekonomi yang dialami UMKM tanpa disadari dapat menjadi ancaman bagi perekonomian daerah juga nasional.

Kendati demikian, selama pandemi Covid-19 perusahaan-perusahaan besar mengalami dampak yang sangat besar sekali, tetapi UMKM yang sendiri bertahan.

Oleh sebab itu, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil, Menengah, dan Transmigrasi Kabupaten Kepulauan Tanimbar terus berusaha mendorong UMKM di Kepulauan Tanimbar untuk tetap bertahan di tengah pandemic Covid-9 melalui inovasi-inovasi dalam mengelola potensi-potensi sumber daya di wilayah masing masing.

BACA JUGA:  Dipecat, Karyawan CV. Gema Rejeki Lapor Walikota

Demikian disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil, Menengah, dan Transmigrasi Kabupaten Kepulauan Tanimbar Ambrosius Sabono, S.Pi kepada Pers, Selasa (20/04/2021) di Saumlaki.

Menurut Sabono, dalam masa pemulihan ekonomi saat ini pihaknya telah melakukan pendataan pelaku UMKM di beberapa sektor terutama sektor perdagangan dan sektor jasa untuk mendapatkan bantuan baik dari Presiden maupun kementrian atau lembaga.

“Kami juga telah bersinergi dengan perbankan untuk mendorong pelaku UMKM, sehingga mereka bisa mengakses untuk mendapatkan bantuan kredit KUR di perbankan, sebab itu menjadi modal usaha mereka untuk lebih meningkatkan pendapatan mereka di masa pandemi ini,”jelas Sabono.

Ditambahkan, berbicara mengenai pelaku UMKM dan Koperasi sudah tentu menyebar di 10 kecamatan dan 80 desa. “Kami tetap melakukan pendampingan bagi UMKM yang ada di 10 kecamatan dan 80 desa dalam memberikan bantuan, tetapi harus disertai dengan persyaratan yang ditentukan salah satunya data yang valid diantaranya NIK, kartu keluarga serta mendapat rekomendasi dari kepala desa,”jelas Sabono seraya menambahkan saat ini pihaknya telah mendata pelaku UMKM di 6 kecamatan dan sisanya 4 kecamatan akan didata dalam waktu dekat.

BACA JUGA:  Pasar Murah Disperindag Kota Disusupi Banyak ASN

Dari data yang sudah ada, sambung Sabono, pihaknya akan mengusulkan kepada pihak perbankan untuk dijadikan sebagai rujukan untuk mendorong pelaku UMKM agar mendapat bantuan KUR, serta data tersebut juga nanti diajukan kepada kementrian lembaga agar pelaku UMKM tersebut bisa mendapatkan kuncuran dana bantuan untuk tahun 2021 ini.

Masih menurut Sabono, selama ini pelaku UMKM menganggap bahwa sangat sulit untuk mendapat bantuan KUR.

“Nah, ternyata setelah kita melakukan kolaborasi sinergitas dengan Bank, maka pihak Bank bersedia untuk menjadi narasumber untuk melakukan pendampingan juga kepada palaku UMKM bahwa dana kur yang ada di bank ini merupakan bagian untuk pelaku UMKM dalam melakukan kredit pinjaman dengan bunga yang sangat rendah,”ungkap Sabono.

BACA JUGA:  Pj Walikota Tuding Aksi Demo Pedagang Amplaz Disusupi Kepentingan

Dirinya mengakui, jika pihaknya telah menyampikan data sebagai rujukan kepada pihak perbankan dalam hal ini BNI untuk data tersebut menjadi rujukan agar bisa dieksekusi di lapangan.

“Harapan kami supaya pelaku UMKM ini mendapat kemudahan akses untuk mendapatkan pinjaman dana KUR untuk modal usaha mereka,”tutup Sabono. (L03)