Share
LASKAR – Pengamanan Kota Tual dari penyebaran Virus Corona akhirnya jebol. 2 pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Demikian data yang dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, yang dirilis pada Kamis (25/06/2020).  
Dari data Gustu Provinsi, penambahan 13 kasus ini yakni, 9 kasus dari Kota Ambon, 1 kasus dari Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), 2 kasus dari Kota Tual dan 1 kasus dari Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Sementara pasien dalam perawatan turun lima kasus menjadi 480 dari sebelumnya 485. Dan pasien sembuh terdapat penambahan 18 orang sehingga menjadi 190 dari sebelumnya 172 orang.
Sementara pasien meninggal berjumlah 14 kasus. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 50 kasus. Dengan rincian 47 di Kota Ambon dan tiga di Maluku Tengah (Malteng).
Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 108 kasus. Dengan rincian, 95 kasus di Kota Ambon, 11 kasus di Malteng, dan dua dari Seram Bagian Timur (SBT).
Dengan adanya penambahan dua kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Tual, maka Kota Tual tidak lagi dinyatakan sebagai kawasan zona hijau atau bebas Covid.
Dari penambahan 13 kasus terkonfirmasi sehingga menjadi 684 kasus dari sebelumnya 671 kasus. 
Gustu Kota Tual Membenarkan
Sementara itu, Tim Gugus Tugas Covid -19 Kota Tual, kepada pers membenarkan dua warga Kota Tual positif terpapar virus corona, melalui hasil uji PSR yang dilakukan di Kota Ambon.
Selain 2 orang disebut terkonfirmasi positif Covid-19, satu warga lainnya, masuk dalam kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP), setelah hasil rapid test-nya reaktif. Ketiga warga Kota Tual itu  sementara menjalani isolasi dan perawatan medis di RSUD Maren Kota Tual.
Kedua warga Kota Tual yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, salah satunya adalah dokter dengan inisial EM (52 tahun). Selain EM ada pula Ny. SL (43 tahun).
“Benar, sudah kami peroleh informasi resmi dari Kadis Kesehatan Provinsi Maluku, yang menyatakan bahwa EM dan Ny. SL  sesuai hasil PCR, keduanya  dinyatakan positif, “ ungkap Kadis Kesehatan Kota Tual, dr. Betty Subaidah dalam konfrensi Pers bersama Tim Covid-19 Kota Tual di Aula Kantor Walikota Tual, Kamis (25/06/2020) 
Dokter Betty Subaidah menjelaskan, sebelumnya dokter EM berencana melakukan perjalanan dari Tual menuju kampung halaman untuk berobat, karena punya penyakit bawaan yang diderita.
“Saat beliau hendak naik pesawat terbang dokumen kelengkapan perjalanan belum lengkap. Ia kemudian  diperiksa di Bandara Lanud D. Dumatubun Langgur dan setelah dilakukan rapid test hasilnya reaktif,” jelas Betty seraya menambahkan, dari hasil itu, pihaknya kemudian melakukan koordinasi dengan Direktur RSUD Maren Kota Tual untuk diperiksa lanjut. 
Saat kembali dilakukan rapid test, hasilnya  tetap reaktif, sehingga langsung diisolasi di RSUD Maren Kota Tual, dengan status ODP.
Hal serupa juga terjadi pada Ny. SL (43 ). Dimana SL ketika hendak melakukan perjalanan menuju Kota Ambon untuk menjeguk anaknya disana, ternyata setelah dilakukan rapid test hasilnya juga reaktif, sehingga harus diisolasi untuk mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Maren.
“Saya mendapat laporan dari Direktur RSUD Maren Kota Tual, kalau ada satu oknum ASN Kabupaten Maluku Tenggara yang hendak lakukan perjalanan ke Ambon, namun setelah rapid test hasilnya reaktif. ASN itu adalah SL, maka langsung dibawah di RSUD Maren Kota Tual,”jelasnya.
Dirinya berharap kedua pasien yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 bisa segera sembuh dan masyarakat juga bisa mematuhi protokol kesehatan sehingga memutus mata rantai penyebaran virus. (L02)