LASKAR – Provinsi Maluku akhirnya keluar sebagai Juara Umum Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional II tahun 2022 di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tanggal 28-31 Oktober 2022.

Pengumuman ini disampaikan Ketua II LP3KN Romo Riston Situmorang, OSC dalam upacara seremonial penutupan di GOR Oepoi, Kota Kupang, Senin (31 /10/2022).

“Dari perlolehan medali gold dan champion yang tadi sudah diumumkan, maka juara umum Pesparani Katolik Nasional II tahun 2022 di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan perolehan 11 medali Gold dan 5 Champion adalah Provinsi Maluku,” kata Romo Riston disambut selebrasi juara dari kontingen Pesparani Maluku.

Romo Riston juga menyampaikan selamat atas prestasi yang diraih kontingen Maluku.

pengumuman juara oleh Romo Riston Situmorang, OSC (tangkapan layar youtube pesparani nasional)

Disela-sela acara penutupan, Wakil Ketua Kontingen Maluku yang juga Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Maluku di 11 kabupaten/kota yang telah memberikan dukungan doa bagi kontingen Maluku sehingga bisa keluar sebagai juara umum.

“Saya selaku wakil ketua kontingen menyampaikan banyak terima kasih untuk doanya, sehingga malam ini begitu luar biasa untuk kontingen Pesparani Katolik dari Maluku. Ini berkat kerja sama dari semua pihak terutama para pelatih, pemerintah daerah dan kita semua,”ungkap Hanubun seraya berharap kebersamaan dan kekompakan ini harus terus dijaga.

ekspresi kontingen Maluku saat mendapat juara umum (tangkapan layar youtube pesparani nasional)

Pada kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi Maluku, RD Agus Arbol memberikan apresiasi dan proficiat untuk semua kontingen Maluku.

“Mereka semua sangat luar biasa sampai kita mendapat juara umum. Sekali lagi terima kasih untuk masyarakat Maluku atas doa-doanya,”ungkap RD Agus Arbol.

Romo Arbol juga menyampaikan limpah terima kasih kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Gubernur Maluku, Wakil Gubernur, juga DPRD Maluku dan terkhususnya Ketua Kontingen Maluku ibu Widya Murad Ismail.

“Terima kasih ibu Widya atas dukungannya bagi umat Katolik di Provinsi Maluku teristimewa untuk tim Pesparani Maluku. Terima kasih juga untuk Bapak Bupati Maluku Tenggara, M Thaher Hanubun selaku Wakil Ketua Kontingen Maluku, yang setia mendampingi kontingen sampai acara penutupan dan terima kasih untuk doa semua masyarakat Maluku,”ungkap Romo Arbol.

Inilah Perolehan Medali Maluku :

PS Anak : Maluku 79.13 Silver

PS Remaja Gregorian : Maluku 83,61 Gold

PS Pria Gregorian : Maluku 85,34 Gold

PS OMK C : Maluku 80,16 Gold

Etnik OMK : Maluku 78,16

PS D Wanita : Maluku 76,25 Silver

CCR Anak : Maluku

CCR Remaja : Maluku

Mazmur Anak : Maluku 82,65 Gold

Mazmur Remaja : Maluku 80,33 Gold

Mazmur OMK : Maluku 85,50 Gold

Mazmur Dewasa : Maluku 83,42

Bertutur KS : Maluku 92 Gold

PSDC : Maluku 86,23 Gold

Maluku Champion :

1. Gregorian Pria : Maluku 85,34 Gold Champion

2. CCR Anak : Maluku Gold Champion

3. CCR Remaja : Maluku Gold Champion

4. Mazmur OMK : Maluku 85,50 Gold Champion

5. Bertutur : Maluku 92 Gold Champion

suasana penutupan Pesparani Katolik Nasional II di Kota Kupang (dok-media NTT)

Juara Bukan Ukuran Kepuasan

Sementara itu, Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang ketika memimpin misa penutupan Pesparani Nasional II 2022 NTT, mengatakan, Pesparani merupakan ungkapan iman Kristiani dalam Gereja Katolik dan merupakan undangan Kristus.

“Iman Kristiani dalam Gereja Katolik yang terungkap dalam Pesparani II, merupakan bagian dari undangan Kristus untuk berbaur dalam berbagai program, agar kehadiran kita memperindah penghayatan dan penghiburan hidup yang menata kerapihan hidup di dalam Yesus Kristus, sumber keindahan hidup kita,” kata Mgr Turang, yang didampingi Uskup Agung Ende Mgr Sensi Potokota, Uskup Maumere Mgr Cherubim Parera dan puluhan imam.

Menurut Turang, peringkat juara dalam Pesparani bukanlah ukuran kepuasan, namun keutuhan partisipatif dalam gerakan persaudaraan. “Pada intinya, kepuasan partisipatif tidak lagi diukur oleh peringkat kemenangan, tetapi keutuhan partisipatif dalam gerakan bersaudara, persaudaraan, tanpa kekerasan, tanpa diskriminasi, tanpa korupsi,” tegasnya.

Mgr. Petrus Turang juga mengatakan, dalam sudut pandang berbangsa, Peparani merupakan anugerah dari Pemerintah Indonesia dalam upaya bersama memperindah kehidupan berbangsa demi kerukunan hidup antar umat beragama.

“Secara berbangsa Pesparani II juga adalah anugerah ketetapan Pemerintah Indonesia untuk menyetarakan umat Katolik dalam upaya bersama memperindah kehidupan berbangsa demi kerukunan hidup umat beragama sebagai kekuatan moral untuk kemajuan tanah air kita Indonesia,” katanya.

Misa juga dimeriahkan oleh koor dari OMK dari seluruh gereja Katolik di Kota Kupang yang berjumlah lebih dari 200 orang. (*/L02)

.