Share


LASKAR – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Maluku – Maluku Utara, diminta untuk mulai memanfaatkan aspal campuran. Sebab, berdasarkan uji coba yang dilakukan oleh pihak Kementerian PUPR ternyata berhasil dengan baik. 
“Kualitasnya tidak kalah bahkan lebih tinggi dari kualitas aspal biasa yang tidak dicampur limbah plastik,” kata Gubernur Said Assagaff, Jumat (6/10/2017) di Ambon
Menurut orang nomor satu di Maluku ini, hasil uji tersebut sebagai bukti terebosan strategis sekaligus sangat strategis bila dimanfaatkan di Maluku.
“Oleh karena itu saya mendorong Dinas PUPR dan Balai Jalan, ayo mari kita mulai coba menggunakan aspal campur limbah plastik untuk pembangunan jalan di daerah kita,” kata Assagaff.

BACA JUGA:  Indikasi TPPO, Pimpinan Yayasan CEC di Tahan, Pj Walikota Warning Kadisnaker

Menurutnya, sukses hasil uji coba Kementerian PUPR  itu, nantinya dapat dimanfaatkan di Maluku, dan ini sudaah masuk dalam program Kementerian PUPR pada 2018 mendatang.

“Kalau bisa lebih cepat, di tahun 2017 ini justru lebih bagus sekaligus mengatasi permasalahn limbah plastik yang cukup banyak di Maluku, terutama di Kota Ambon,” ujarnya.
Dengan begitu, standardisasi teknologi yang sudah terukur ini setidaknya bisa diterapkan bagi kebutuhan jalan besar atau jalan kecil di seluruh Maluku. Apalagi, ketahanan aspal akan lebih lama atau meningkat 40 persen dibandingkan aspal biasa.
“Di negara India sudah menggunakan aspal campur limbah plastik. Jadi bila Kementerian PUPR merealisasikan lebih cepat dari 2018, maka strategis karena efisiensi anggaran maupun kualitas jalan terjamin,” tegas Assagaff.
Selain mengurangi jumlah sampah plastik yang setiap tahunnya bertambah. Pencampuran plastik dengan aspal juga bisa menghemat pembangunan biaya infrastruktur jalan. (L1R)