Share

LASKAR – Untuk menjaga wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar dari mewabahnya Virus Corona atau Covid-19, maka Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon mengambil langkah untuk membatasi perjalanan dinas ASN keluar daerah atau keluar negeri, khususnya ke wilayah yang terjangkit virus Corona (Covid-19) bagi para ASN di wilayah itu.
Saat ini pihaknya sementara mempersiapkan peraturan Bupati yang mengatur pembatasan perjalanan dinas ASN. Namun, jika ada hal-hal yang sangat penting dan urgen masih bisa ditoleransi
“Saya akan melakukan pembatasan perjalanan dinas pegawai dan pejabat keluar daerah. Saya berharap nanti mulai minggu depan,” terangnya di Saumlaki, Minggu (15/03/2020).
Fatlolon menambahkan, kendati pemda memberi ijin untuk ASN melaksanakan tugas diluar daerah, maka ketika dirinya kembali akan dirumahkan selama 2 minggu di rumah dan tidak berkantor sambil menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak medis.
Selain untuk ASN, Bupati juga mengaku telah menyiapkan edaran bagi masyarakat di wilayah itu. Surat edaran tersebut merupakan langkah preventif yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
Surat edaran itu berisi himbauan bagi masyarakat tentang pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
“Bila ada tanda-tanda atau gejala yang mencurigakan, saya himbau kepada masyarakat untuk  segera melaporkan kepada Dinas Kesehatan atau petugas kesehatan,”harapnya.
Walikota Ambon Batasi ASN ke LD
Hal yang sama juga dilakukan oleh Walikota Ambon Richard Louhenapessy. Dirinya membatasi perjalanan dinas staf Pemkot Ambon ke luar daerah untuk sementara waktu. Hal itu dilakukan sebagai langkah memproteksi diri dari penyebaran virus Corona, meski belum ada kasus di Kota Ambon.
“Sampai dengan hari ini belum. Yang sekarang kita sementara pikirkan mungkin saya mau batasi dulu perjalanan staf Pemkot ke luar daerah. Sebab memang ada hal yang belum terlalu mendesak, masih normal. Itu yang sementara kita pikirkan,” ujar Walikota kepada awak media di Ambon, Sabtu (14/3).
Pembatasan itu penting, sambung Walikota karena di Ibukota Jakarta, Virus Corona sudah tersebar kemana-mana. “Repotnya, jangan sampai ada yang kena diluar daerah, kembali dan interaksi dengan orang lain, itu bisa berpengaruh,”jelasnya.
Menurut Ris sapaan akrab Walikota Virus Corona tidak berbahaya seperti demam berdarah yang tingkat kematiannya jauh lebih tinggi. Namun penyebaran corona sangat cepat sekali. Apalagi kalau tidak ditangani, bisa saja berdampak lebih fatal lagi buat masyarakat.
“Memang kita harus antisipasi. Sampai hari ini kita bersyukur belum ada indikasi di Ambon. Hasil survey terbaru dari lembaga independen soal kondisi iklim Indonesia, Kota Ambon termasuk skala iklim atau udara yang baik sekali. Tapi itu tidak berarti kita langsung bersenang-senang, bersukacita. Kita harus prepare, antisipasi semua itu,”harapnya. (L02)