Share


LASKAR – Pintu parpol bagi duet Herman Koedoeboen dan Abdullah Vanath, yang mengusung tagline HEBAT, tertutup. 
Gagal plan A, dua mantan bupati ini banting haluan coba masuk arena, melalui jalur perseorangan.
 Langkah Herman dan Vanath dinilai sebagai langkah cerdas bagi peningkatan kualitas berdemokrasi di Maluku. 
“Kasat mata, parpol memberi kesan keharusan mahar politik, meski dibungkus rapih dengan prioritas kader dan alasan klise mengikuti hasil survei,” tegas Ketua Forum Diskusi Reformasi Birokrasi dan Legislatif (FORSE) Maluku, Muhammad Kares, Senin (23/10/2017) di Ambon.
Dikatakan, jalur perseorangan merupakan pilihan cerdas sekaligus pembelajaran kepada parpol termasuk bagi peningkatan kualitas berdemokrasi. 
“Begitulah politik, selama belum final dan alternatif lain memungkinkan, ya sah-sah saja, tidak ada yang salah,” ujarnya.
Menurut Muhammad, langkah HEBAT, bisa menggoyang panggung Murad Ismail dan Said Assagaff. 
“Kalau mau jujur panggung Pilkada ini menjadi milik Pak Murad dan Pak Said. Tetapi gerakan dukungan terhadap HEBAT masuk melalui jalur perseorangan, otomatis mengganggu kandidat lain, terutama Pak Murad dan Pak Said,” terangnya.
Dia memprediksi, jika Herman dan Vanath berhasil lolos masuk arena pertarungan, maka terbuka peluang menang. Sebab, saat ini dukungan kepada pasangan HEBAT terus mengalir melalui support KTP  secara massif.
“Baik Pak Murad maupun Pak Said sulit mengalahkan HEBAT jika pasangan ini ikut bertarung dari jalur perseorangan. Keduanya punya basis massa jelas dan pendukung sangat militan,” ujarnya.
Faktor lain yang menguntungkan HEBAT adalah dari awal keduanya sudah berkomitmen untuk berpasangan, berbeda dengan bakal calon lain yang masih mencari formasi pasangan.
Penyatuan pasangan sejak awal ini, jelas Muhammad, memberi kesan HEBAT sudah membangun benteng bagi manuver para politisi yang ingin menggarap untung. 
“Parpol ini kan kuncinya ada di pusat. Tetapi banyak kandidat malah terkecoh mainan politisi daerah yang memberi angin surga mendapatkan rekomendasi,” ketusnya.
Oleh karena itu, HEBAT sejak awal sulit direcoki atau diberi angin surga yang membutuhkan biaya politik tinggi. 
“Saya kira sikap HEBAT ini menjadi salah satu alasan mereka tidak dilirik walaupun orang-orang parpol menyadari pasangan ini punya basis pendukung yang jelas,” urainya.
Selain itu, gaya berpolitik HEBAT, terutama Herman Koedoeboen yang kurang lentur ikut menjadi sebab kesulitan mendapatkan rekomendasi parpol.
Hanya saja, jelas Muhammad, track record Herman sebagai seorang Bupati berlatar belakang jaksa, dinilai berhasil saat memimpin Kabupaten Maluku Tenggara, sulit dibantah. 
“Bukan rahasia bahwa ada kelemahan dalam soal komunikasi, tetapi disitulah letak kekuatan Pak Herman. Terlihat kaku bagi orang yang belum mengenalnya lebih dalam. Pak Herman sulit berkompromi dengan KKN. Elit parpol mungkin tidak senang tetapi rakyat justru sebaliknya menyukai sikap Pak Herman,” kata Muhammad.
Dia yakin, jika lolos verifikasi di KPUD Maluku dan masuk arena pertarungan, panggung politik Murad Ismail dan Said Assagaff akan goyah, karena peluang memenangkan pertarungan menjadi milik HEBAT. (L1R)