Share
AKBP Adolof Bormasa 
LASKAR – Kapolres Maluku Tenggara Barat, AKBP Adolof Bormasa mengharapkan masyarakat Tanimbar agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam menghadapi situasi pandemic saat ini.
“Saya mengajak kita semua untuk memberikan support bagi Bapak Bupati dan jajarannya dalam menghadapi situasi pandemic saat ini sehingga pak Bupati bisa melihat kabupaten ini secara menyeluruh. Kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan di Bumi Duan Lolat ini,”kata Bormasa dihadapan umat Paroki Ratu Rosario Suci Olilit Timur, Minggu (28/06/2020) usai Perayaan Ekaristi yang dipimpin Pastor Paroki RD.Thomy Lerebulan.
Kapolres mengatakan, situasi saat ini semua harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta menghindari saling sikut menyikut dan hujat di media sosial, karena itu akan memecah persatuan dan kesatuan. 
“Saya kadang membaca facebook maupun whatsapp grup, hati saya menangis karena orang Tanimbar saling menghujat dan tanpa sadar mereka menghujat saudara sendiri,”kata Bormasa seraya menegaskan jika saling menghujat di media sosial itu tidak ada gunanya sebab itu bukan tipe dan karakter orang Tanimbar.
Bormasa menambahkan, talenta yang sudah Tuhan berikan untuk masing-masing orang Tanimbar baik ASN, TNI-Polri, pengusaha, tukang ojek dan sebagainya, kita gunakan untuk membangun Bumi Duan Lolat ini dengan tetap menjaga persatuan kesatuan dan persaudaraan.
“Tatanan adat yang sudah digariskan dan diturunkan orangtua dan para leluhur harus tetap dilestarikan. Jangan suka main ancam mengancam di media sosial karena bisa berhadapan dengan UU IT dan akan diproses, sebab tidak ada satu pun yang kebal hukum,”tegasnya. 
Ditambahkan, jika ada polemik masalah pemerintahan di masyarakat, ada kepala desa, ada dewan paroki dan pastor paroki yang bisa memediasi untuk berkomunikasi dengan pemerintah.
“Jika ada masalah berkaitan dengan kamtibmas silahkan komunikasi dengan saya dan pak Dandim, mari kita diskusi. Jika ada hal-hal yang perlu kita sikapi bisa langsung hubungi saya dan kita akan turun untuk menyelesaikan,”kata Bormasa.
Foto bersama usai perayaan Ekaristi
Sementara itu, Wakapolres MTB Kompol Lodevicus Teethol menyampaikan terima kasih kepada para pastor dan umat paroki yang telah mendukung dirinya dalam tugas dan tanggungjawab selama dua tahun lebih.
“Selama bertugas di Tanimbar saya merasakan dukungan doa para pastor, pendeta dan umat dalam membantu saya bekerja dengan baik, walaupun disadari ada banyak kelemahan dan keterbatasan, kebodohan. Tapi dengan topangan doa yang luar biasa saya bisa menyelesaikan tugas dan tanggungjawab di Bumi Duan Lolat ini,”ungkap Teethol sambil berpamitan denggan umat paroki karena sudah ditugaskan di Polda Maluku.
Sementara itu, Perayaan Ekaristi yang dipimpin Pastor Paroki RD.Thomy Lerebulan dalam khotbahnya mengatakan, dalam menjalani kehidupan beriman bersama Kristus kita pun mengalami dilema antara lain mau memenuhi aktivitas sebagai pengikut Kristus dengan menjalani rutinitas hidup beriman seperti mengikuti misa seperti ini ataukah kegiatan-kegiatan devosi yang lain. 
“Dipihak lain kita juga mau melaksanakan ajaran cinta kasih yang Yesus ajarkan dalam hidup berkeluarga dan bermasyarakat,”ungkapnya.
Pastor Paroki Ratu Rosario Suci Olilit Timur RD.Thomy Lerebulan 
Ditambahkan, dalam bacaan injil Yesus menegaskan kepada para murid tentang kelayakan sebagai murid Yesus. “Kita bertanya manakah standart supaya seseorang sebagai murid Yesus layak dihadapannya dan boleh memperoleh keselamatan,”tandas Lerebulan.
Menurutnya, kelayakan yang pertama adalah mengasihi. “Kita diajak untuk mengasihi Yesus melebihi ayah, ibu, putra, dan putri. Kita mengasihi dengan mewujudkan kasih itu, dan wujud kasih itu juga ditunjukan oleh Kepolisian Resort MTB yang pada Jumat 26 Juni 2020 dalam rangka menyongsng Hari Bhayangkara ke-74 melaksanakan kegiatan seperti pembagian sembako dan ada juga umat paroki yang menerima, ada juga pembuatan SIM gratis, dan juga donor darah,tutur Pastor Lerebulan. 
Hal kedua, kata Pastor, agar kita berani mengikut Kristus adalah memikul salib, seperti Yesus yang memikul salib menjalani penderitaan wafat, dan bangkit serta menang atas kuasa dosa dan maut maka kitapun sebagai pengikut Kristus kiranya jalan penderitaan yang kita alami dalam kehidupan beriman bukanlah sebuah asa tetapi sebuah jalan menuju keselamatan.
Hal ketiga menurut Pastor, supaya kita layak menjadi murid Kristus. “Kita terus memohon bantuan roh kudus agar kita sebagai pribadi-pribadi, keluarga sebagai umat dan masyarakat, warga paroki, pemerintah desa dan pihak institusi keamanan TNI-Polri diberikan kekuatan dimana kita menjadikan Yesus sebagai model dalam menjalankan hidup beriman,”ungkapnya. (L03)