Share
Salah Satu Pintu Masuk Bandar Udara Mathilda Batlayeri di Kota Saumlaki semakin diperketat dengan pengawasan protokol kesehatan. 

LASKAR – Menyusul meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, maka pemerintah setempat semakin memperketat pengawasan pintu masuk dari dan ke Tanimbar.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Andre Kurniawan menampik isu yang berkembang bahwa Kabupaten Kepulauan Tanimbar dilockdown. 

“Pengawasan pada pintu-pintu keluar masuk dari dan ke Tanimbar baik itu melalui pelabuhan maupun Bandar Udara makin diperketat, namun tidak dilockdown sebagaimana isu yang berkembang,”tegas Kurniawan.

Dikatakan, untuk akses keluar masuk baik melalui bandara maupun pelabuhan untuk saat ini lebih diperketat dengan pemeriksaan sesuai protokol kesehatan. 

BACA JUGA:  Pemkot Ambon Dirikan Tenda Darurat di Lorong Tahu Untuk Korban Kebakaran

Selain perketat pengawasan, sesuai hasil rapat evaluasi Satgas juga disepakati untuk terus menggencarkan lagi sosialisasi penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat Tanimbar.

Kurniawan menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap mematuhi serta melaksanakan protokol kesehatan dengan tiga hal yaitu Aman, Iman dan Imun. 

“Aman yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Iman yaitu masyarakat harus bersabar menghadapi musibah ini. Karena dengan bersabar maka dapat mengendalikan diri untuk patuh dan taat terhadap prokes. Serta Imun yaitu meningkatkan imunitas tubuh dengan cara olahraga teratur, istirahat yang cukup, konsumsi makanan bergizi dan vitamin,”jelasnya.

1.152 Warga Tanimbar di Swab

BACA JUGA:  Petrus Fatlolon Harapkan Penjabat Bupati Mampu Terjemahkan Isu Strategis di Tanimbar

Kurniawan menambahkan, sesuai data Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, sebanyak 1.152 orang di Tanimbar telah diswab. 

Dari jumlah total itu, baru 759 yang telah diketahui hasilnya, 294 diantaranya positif terpapar Covid-19. Dari total 294 pasien terkonfirmasi, 99 orang sudah sembuh. 

“Sekarang tersisa 193 masih dalam perawatan. Yang terkonfirmasi ini jalani isolasi mandiri, karena sebagian besar OTG (Orang Tanpa Gejala). Ini sesuai Keputusan Menkes Nomor 113 (pasien OTG bisa lakukan isolasi mandiri) asalkan sesuai prosedur dan protokol kesehatan,”ujarnya seraya berharap, masih tersisa 200an swab yang belum diketahui hasilnya, kemungkinan kasus bertambah itu ada, namun kami berharap tidak ada lagi penambahan kasus. (L03)