Share

Agustinus Rahanwarat

LASKAR – Aktivis asal Tanimbar, Agustinus Rahanwarat menduga aksi demo damai yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Pemuda Pelajar (HIMAPEL) Kabupaten Kepulauan Tanimbar di Kota Ambon beberapa waktu lalu ditunggangi kepentingan politik. 

Kepada LASKAR, Senin (19/10/2020) melalui sambungan teleponnya, Rahanwarat menyatakan kalau dirinya meragukan pergerakan mencari keadilan yang dilakukan melalui unjuk rasa di 4 lokasi berbeda itu. 

Dirinya menduga jika aksi itu disponsori oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan wibawa pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar saat ini.

“Selaku aktivis saya melihat jika pergerakan adik-adik HIMAPEL ini diduga kuat disponsori oleh pihak-pihak yang memang karena kepentingan politik ingin menjatuhkan wibawa pemerintah,”tegasnya.

Ketika disinggung aksi tersebut berkaitan dengan moment Pilkada, Rahanwarat mengatakan jika agenda Pilkada masih jauh dan belum jelas.

BACA JUGA:  Produk UMKM Dominasi Stand Pameran Kabupaten Malra Di Ajang Pesparani

“Namun bisa dideteksi dari sekarang jika popularitas Bupati Petrus Fatlolon yang lagi tinggi saat ini sengaja diganggu melalui aksi-aksi demo supaya beliau kehilangan popularitas dan elektabilitas,”pungkas Rahanwarat.

Menyoal rencana aksi berikutnya, Rahanwarat mengatakan jika itu akan dilakukan lagi itu adalah hak mereka, karena dilindungi UUD 1945, namun jika demo itu terjadi lantaran sponsor pihak-pihak tertentu maka sangat disayangkan aksi itu tidak lagi mencerminkan pergerakan mencari keadilan karena sudah terbius dengan kepentingan politik.

Mahasiswa Masa Depan Tanimbar

Rahanwarat menambahkan, masa depan Tanimbar ada di tangan adik-dik mahasiswa ini, sehingga jika aksi demo yang dilakukan murni pergerakan untuk kebaikan Tanimbar, tentu mendapat apresiasi positif.

BACA JUGA:  Tiga Warga Silale Akhirnya Kesadaran Sendiri Ikut Rapid tes

“Mereka itu pemilik masa depan Tanimbar sehingga jika dengan mudah diperalat maka ruang pergerakan pemuda sudah tidak murni lagi. Soal demo berikutnya yah itu hak mereka karena dijamin UUD 1945, saya dukung, tetapi jangan sampai disponsori. Kasihan, adik-adik dimanfaatkan dan ini tidak pantas karena bukan lagi murgi cermin pergerakan. Apa untungnya ?” tanya Rahanwarat.

Dirinya berharap apa yang menjadi tuntutan demo merupakan murni pergerakan mencari keadilan, yang mana tidak pantas ditunggangi kelompok-kelompok lain yang tidak bertanggung jawab yang ingin menyusupi kepentingan politiknya.

“Kalau dapat tuntuntannya itu murni bukan karena ada yang sponsor. Ini kan dugaan kalau ada pihak yang ngotot supaya demo berjilid-jilid dilakukan. Silakan itu hak mereka. Silakan saja, nanti juga bakal ketahuan”, terang Rahanwarat. (L03)