AMBON, LaskarMaluku.com – Hampir dipastikan proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) akan diikuti oleh dua pasangan calon yaitu pasangan Petahana Benyamin Thomas Noach dan Arkilaus Kilykili serta Pasangan Hendrik Chritian dan Hengky Pelata.
Kedua pasangan calon ini telah mengantongi rekomendasi dari partai politik dan telah memenuhi seat sebagai tiket masuk untuk mendaftar di KPU MBD tanggal 27-29 Agustus 2024 mendatang.
Hanya saja, mendekati masa pendaftaran, banyak isu dan informasi yang berkembang sehingga mengundang reaksi publik, para pendukung pasangan calon maupun para kandidat sendiri.
Lantaran itu, pasangan calon patahana BTN-ARI berharap proses demokrasi di Kabupaten MBD harus mencerminkan karakter ke-Indonesiaan, yakni karakter yang penuh kesantunan, tidak saling menjelekkan, dan tidak saling mencela.
Demikian disampaikan Ketua Relawan JASMERAH (relawan BTN-ARI) Hendrik Lekipera kepada pers, Kamis (22/8/2024).
“Karakter-karakter itu yang perlu terus kita tumbuhkan, jangan sampai saling mencela, jangan saling menjelekkan. Apalagi memakai black campaign. Kampanye hitam harus betul-betul kita hilangkan dari proses-proses demokrasi di Kabupaten MBD,”ungkap Lekipera.
Sebab menurutnya, jika tidak diantisipasi, ini akan menciptakan kegaduhan dan disharmoni sosial di tengah-tengah masyarakat MBD.
”Saya pastikan bahwa pasangan BTN-ARI berkomitmen untuk mengusung Pilkada yang santun, saling menghargai dan menghormati serta menjaga nilai-nila demokrasi yang bermartabat. BTN-ARI ingin agar kompetisi ini diwarnai dengan isu program dan skenario membangun MBD, bukan hoax dan black campaign yang saling menyerang satu dengan yang lain,”tegasnya.
Menanggapi isu Pasangan Henry Christian dan Hengky Pelata adalah Pasangan Boneka BTN, Lekipera secara tegas menyatakan sangat menyesalkan berkembangnya isu seperti ini.
Ia mengatakan bahwa karakter politik seperti itu sama sekali tidak ada pada diri duet Benyamin-ARI.
”Jadi kalau kemudian ada yang menafsirkan bahwa isu ini datang dari Benyamin-ARI atau pendukungnya maka ini dugaan yang salah. Selama ini pasangan Benyamin-Ari hanya fokus kepada strategi pemenangan yang dapat menjaga dan menarik simpati masyarakat,”jelasnya seraya menambahkan, bisa saja isu ini muncul secara alami dari persepsi masyarakat sendiri yang memang mengetahui bahwa ada hubungan persaudaraan dari dua pasangan calon ini.
”Jadi penting bagi kita semua untuk memiliki perspektif bahwa pertarungan Pilkada ini terletak pada upaya untuk mendulang electoral pasangan calon yang berimplikasi kepada perolahan suara yang signifikan dengan cara-cara yang positif. Dan pasangan Benyamin-ARI dan pendukungnya berkomitmen untuk melakukan hal ini,”tambahnya.
Lekipera meminta agar masing-masing pasangan calon silakan untuk adu prestasi, adu rekam jejak, adu track record, adu ide, adu gagasan, adu program, adu rencana-rencana.
“Saya kira yang dimunculkan harus seperti itu. Sekali lagi demokrasi kita harus mencerminkan karekter kita, karakter bangsa Indonesia yang ramah, sopan, dan penuh kesantunan,”tutupnya. (L02)