Share
AMBON LASKAR – Wakil Walikota Ambon, Muhammad Armyn Latuconsina alias Sam didemo mahasiswa Jakarta. Kelompok yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Maluku Jakarta (KMMJ) tersebut mendesak KPK segera menetapkan Sam sebagai tersangka.
Saat demo digelar, sebetulnya Sam Latuconsina sama sekali belum menjalani pemeriksaan apa pun dari pihak KPK. Adakah korelasinya dengan pemeriksaan Sam Latuconsina pasca demo tersebut berlangsung? Walahualam!
Pastinya, setelah itu, orang nomor dua di Kota Ambon ini telah menjalani pemeriksaan di KPK. Dia bahkan bersama Ketua DPRD Maluku, Edwin Huwae sudah diperiksa sebagai saksi sebanyak satu kali.
Selentingan beredar dalam waktu dekat pihak KPK akan melakukan pemanggilan kembali guna menjalani pemeriksaan lanjutan dalam kasus suap Damayanti yang terus bergulir menyeret pengusaha, politisi Senayan, Kepala Daerah dan pejabat terkait di Balai Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah IX Maluku dan Maluku Utara.
Sebelum Sam Latuconsina diperiksa KPK, diketahui KMMJ menggelar aksi demo, agar KPK segera memeriksa Sam. Tak tanggung-tanggung mereka meminta mantan calon Sekda Maluku yang gagal itu, ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan gratifikasi Rp 300 juta dari pengusaha Abdul Khoir, sang penyuap Damayanti yang kini dalam tahanan KPK. 
Para pendemo datang ke markas lembaga anti rasuah di bilangan Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (22/4) sambil membawa spanduk, “KPK segera tetapkan saudara Sam Latuconsina sebagai tersangka”.
Mereka malah nekad naik di atas pondasi nama KPK dan membentangkan spanduk. Terlihat empat orang pendemo berdiri memegang spanduk yang diperlihatkan di tengah suasana demo tersebut.
Ahmad, sebagai koordinator demo dalam orasinya, meminta kepada KPK agar membentuk satu tim khusus menuju Kota Ambon, menelisik dugaan Sam menerima uang Rp 300 juta dari bos PT Windu Tunggal Utama, Abdul Khoir.
“Dugaan keterlibatan saudara Wakil Walikota Ambon, Sam Latuconsina sangat penting ditangani,” tegas Ahmad.
Diketahui, KMMJ tidak menyinggung sedikitpun nama Ketua DPRD Maluku sekaligus Ketua DPD PDI-P Maluku, Edwin Huwae.
Maklum, saja sedari awal heboh operasi tangkap tangan KPK terhadap Abdul Khoir, dan perkembangan penyidikan, Edwin Huwae tidak disebut. Nama politisi PDI-P ini baru muncul ke permukaan saat proses persidangan Damayanti cs digelar.  Pula, aksi demo yang digelar oleh KMMJ tersebut sama sekali tidak tercover oleh media cetak di Kota Ambon. (LM)